Naungan dan orientasi merupakan faktor penting yang secara signifikan mempengaruhi keluaran energi panel surya polikristalin .
1. Efek Bayangan
Output Energi Berkurang: Ketika panel surya polikristalin diteduhi, bahkan sebagian, output energinya dapat turun drastis. Tidak seperti beberapa teknologi baru, panel polikristalin tradisional tidak menangani bayangan dengan baik. Sedikit bayangan pada satu sel dapat mengurangi keluaran seluruh panel karena listrik mengalir melalui sel yang terkena dampak, sehingga menyebabkan penurunan kinerja secara keseluruhan.
Dioda Bypass: Kebanyakan panel polikristalin dilengkapi dengan dioda bypass yang memungkinkan arus melewati sel yang diarsir. Meskipun hal ini membantu mengurangi sejumlah kerugian, hal ini masih dapat menyebabkan berkurangnya efisiensi. Besarnya kehilangan energi tergantung pada jumlah dan lamanya naungan.
Jenis Peneduh: Peneduh dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pohon di sekitar, bangunan, antena, atau bahkan kotoran dan serpihan pada panel. Jenis dan sudut objek peneduh mempengaruhi seberapa banyak cahaya yang terhalang untuk mencapai panel.
Variasi Musiman: Sudut matahari berubah seiring musim, artinya efek naungan dapat bervariasi sepanjang tahun. Misalnya, pohon yang memberikan naungan di musim panas mungkin tidak memberikan efek yang sama di musim dingin ketika matahari lebih rendah di langit.
2. Orientasi
Sudut Optimal: Orientasi panel surya mengacu pada kemiringan dan arahnya relatif terhadap matahari. Untuk menghasilkan energi maksimum, panel surya polikristalin idealnya menghadap ke selatan di belahan bumi utara (atau utara sebenarnya di belahan bumi selatan) dan dimiringkan pada sudut yang sesuai dengan garis lintang setempat.
Pemasangan Tetap vs. Dapat Disesuaikan: Panel yang dipasang pada struktur tetap mungkin tidak menangkap jumlah sinar matahari yang optimal sepanjang tahun. Dudukan yang dapat disesuaikan dapat diubah secara musiman untuk mempertahankan sudut optimal, sehingga meningkatkan keluaran energi secara keseluruhan.
Dampak Orientasi Atap: Pada atap rumah tinggal, orientasi atap memegang peranan penting. Atap yang menghadap ke timur atau barat masih dapat menghasilkan energi yang signifikan, namun panel yang menghadap ke selatan biasanya menghasilkan lebih banyak energi karena paparan sinar matahari yang lebih lama sepanjang hari.
Kinerja dalam Orientasi Berbeda: Panel yang menghadap ke timur mungkin berkinerja lebih baik di pagi hari, sedangkan panel yang menghadap ke barat dapat menghasilkan lebih banyak energi di sore dan malam hari. Namun, panel yang menghadap ke selatan biasanya menghasilkan produksi energi paling seimbang sepanjang hari.
3. Efek Gabungan
Interaksi Peneduh dan Orientasi: Jika panel tidak memiliki orientasi yang baik atau ternaungi selama jam-jam puncak sinar matahari, efek gabungannya dapat menyebabkan hilangnya energi secara signifikan. Misalnya, panel yang menghadap ke timur mungkin mendapat naungan di pagi hari dari sebuah bangunan, namun tetap dapat bekerja dengan baik jika menerima sinar matahari yang cukup di kemudian hari.
Penilaian Lokasi: Penilaian lokasi yang tepat sebelum pemasangan dapat mengidentifikasi potensi masalah bayangan dan orientasi optimal. Penyedia tenaga surya sering kali melakukan analisis bayangan dan menggunakan alat seperti pencari jalur surya untuk menilai bayangan sepanjang tahun.
Untuk memaksimalkan keluaran energi panel surya polikristalin, penting untuk meminimalkan bayangan dan mengoptimalkan orientasi. Perencanaan yang cermat dan penilaian lokasi dapat membantu memastikan bahwa panel dipasang di lokasi yang memaksimalkan paparan sinar matahari sepanjang hari dan tahun, sehingga pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan kinerjanya. Perawatan rutin, termasuk membersihkan panel dan memangkas vegetasi di sekitarnya, dapat lebih meningkatkan keluaran energi dengan mengurangi naungan dan memaksimalkan paparan sinar matahari langsung.