Bahan baku utama Sel surya polikristalin adalah silikon, terutama silikon polikristalin purburni. Secara global, cadangan bahan silikon relatif berlimpah, jadi secara teoritis, tidak ada kekurangan sumber bahan baku untuk silikon. Dengan perkembangan cepat industri surya, permintaan silikon dengan kemurnian tinggi meningkat, yang dapat menyebabkan kekurangan jangka pendek dari bahan silikon. Terutama di beberapa negara penghasil utama (seperti Cina dan Amerika Serikat), lonjakan permintaan dapat memberi tekanan pada pasokan pasar, sehingga mendorong biaya bahan baku.
Meskipun cadangan silikon besar, proses pemurnian dan pemrosesannya intensif energi dan membutuhkan banyak listrik dan perawatan kimianya, yang menimbulkan tantangan terhadap biaya produksi dan dampak lingkungan. Secara khusus, emisi karbon dioksida yang dihasilkan selama pemurnian silikon mungkin memiliki dampak tertentu pada lingkungan.
Ketika industri surya terus berkembang, permintaan pasar untuk bahan silikon berkualitas tinggi akan terus meningkat, yang dapat menyebabkan kemacetan pasokan jangka pendek di pasar, terutama dalam proses transformasi energi global, permintaan produksi untuk sel surya diharapkan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, meskipun bahan baku itu sendiri cukup, kapasitas produksi dan teknologi pemrosesan bahan masih di bawah tekanan besar.
Untuk mengatasi kemungkinan kekurangan bahan, banyak perusahaan mengembangkan teknologi produksi dan daur ulang yang lebih efisien. Misalnya, mendaur ulang dan menggunakan kembali bahan silikon dalam modul sel surya dan secara bertahap meningkatkan tingkat pemulihan silikon dapat secara efektif mengurangi risiko kekurangan bahan baku. Selain itu, para peneliti juga mengeksplorasi bahan alternatif lainnya (seperti tembaga indium gallium selenide (CIGS) dan perovskite, dll.), Pengembangannya dapat menjadi solusi untuk melengkapi sel surya silikon di masa depan.
Meskipun pasokan silikon, bahan baku untuk sel surya polikristalin, relatif cukup saat ini, risiko kekurangan material masih perlu dipantau secara ketat dengan pertumbuhan tantangan permintaan dan produksi, terutama dalam hal kemajuan teknologi dan pembangunan berkelanjutan, Penting untuk terus mengoptimalkan efisiensi pemanfaatan sumber daya dan mempromosikan daur ulang material dan teknologi alternatif.