Proses produksi PANEL SURYA POLYCRYSTALLINE

Rumah / Berita / Proses produksi PANEL SURYA POLYCRYSTALLINE

Proses produksi PANEL SURYA POLYCRYSTALLINE

Proses produksi dari PANEL SURYA POLIKRISTAL adalah proyek kompleks dan presisi tinggi yang melibatkan berbagai langkah dan teknologi untuk memastikan efisiensi dan keandalan produk akhir. Panel surya silikon polikristalin banyak digunakan di tata surya perumahan, komersial, dan industri karena biayanya yang relatif rendah dan kinerjanya yang baik.

1. Persiapan bahan baku
Bahan baku silikon: Produksi panel surya silikon polikristalin pertama-tama membutuhkan bahan baku silikon dengan kemurnian tinggi. Silikon merupakan salah satu unsur yang paling melimpah di bumi, namun dalam aplikasi tenaga surya, silikon yang digunakan harus mencapai tingkat kemurnian yang tinggi. Biasanya bahan baku silikon berasal dari bijih dan diperoleh melalui proses peleburan dan pemurnian.
Produksi ingot silikon: Setelah bahan mentah silikon dilebur pada suhu tinggi, dopan yang sesuai (seperti fosfor atau boron) ditambahkan untuk menyesuaikan sifat konduktivitas untuk membentuk ingot silikon polikristalin. Ingot ini biasanya berbentuk persegi atau silinder untuk pemotongan dan pemrosesan selanjutnya. Silikon cair secara bertahap mendingin selama proses kristalisasi untuk membentuk beberapa kristal kecil untuk mendapatkan ingot silikon polikristalin.

2. Pemotongan batangan silikon
Pengirisan ingot silikon: Salah satu langkah penting dalam pembuatan panel surya adalah memotong ingot silikon polikristalin menjadi irisan tipis. Dengan menggunakan mesin pemotong presisi tinggi, ingot silikon dipotong menjadi irisan silikon dengan ketebalan sekitar 200-300 mikron. Irisan silikon ini disebut "wafer silikon" atau "sel" dan merupakan unit dasar panel surya.
Pemrosesan wafer silikon: Akan ada goresan dan residu tertentu pada permukaan wafer silikon setelah pemotongan, yang perlu diolah secara kimia dan dipoles untuk menghilangkan cacat permukaan dan meningkatkan kehalusan permukaan. Bahan kimia yang digunakan dalam proses perawatan membantu membersihkan wafer silikon dan menghilangkan oksida.

3. Pembuatan sel
Doping: Pada permukaan wafer silikon, dopan dimasukkan melalui proses difusi untuk membentuk daerah tipe-p dan tipe-n. Proses dopingnya adalah dengan menempatkan wafer silikon dalam tungku bersuhu tinggi dan memasukkan dopan seperti fosfor atau boron ke atmosfer untuk membentuk daerah semikonduktor tipe-n (negatif) dan tipe-p (positif). Proses ini sangat penting untuk kinerja listrik sel.
Metalisasi: Metalisasi sel dicapai dengan melapisi permukaan wafer silikon dengan bahan logam konduktif (biasanya perak dan aluminium). Proses metalisasi melibatkan pencetakan pola elektroda rinci pada wafer silikon sehingga arus dapat diekstraksi dari wafer silikon. Setelah metalisasi, wafer silikon dikeringkan dan disinter untuk memastikan daya rekat dan konduktivitas yang baik pada lapisan logam.
Enkapsulasi: Sel yang diproses dirakit menjadi komponen baterai melalui proses enkapsulasi. Bahan enkapsulasi meliputi bidang belakang, kaca depan dan lapisan tengah EVA (kopolimer etilen-vinil asetat). Peran bahan-bahan ini adalah untuk melindungi sel dari lingkungan luar dan memastikan stabilitas struktural panel baterai.

4. Perakitan modul
Sambungan sel: Susun sel yang diproses dalam urutan susunan dan metode sambungan listrik tertentu, dan sambungkan secara seri atau paralel dengan kabel. Melalui pengelasan atau metode sambungan lainnya, beberapa sel digabungkan menjadi modul baterai untuk membentuk panel fotovoltaik yang lebih besar.
Enkapsulasi: Modul baterai yang dirakit perlu dienkapsulasi untuk mencegah kelembapan, debu, dan kerusakan mekanis. Proses enkapsulasi melibatkan penempatan modul baterai di bagian belakang, menutupi kaca depan, dan melaminasinya dengan lapisan EVA. Melalui proses pengepresan panas, lapisan material disatukan untuk membentuk struktur panel baterai yang kokoh.
Pengujian dan pemeriksaan kualitas: Panel baterai yang dienkapsulasi harus menjalani pengujian dan pemeriksaan kualitas yang ketat. Pengujian tersebut meliputi uji kinerja kelistrikan, uji efisiensi konversi fotolistrik, dan uji toleransi lingkungan, memastikan bahwa setiap panel surya dapat menghasilkan listrik secara stabil dalam penggunaan sebenarnya dan memenuhi standar dan spesifikasi yang relevan.