Efisiensi dari panel surya polikristalin dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan: Dampak Panas: Panel surya polikristalin umumnya memiliki efisiensi yang lebih rendah pada suhu yang lebih tinggi. Seiring dengan peningkatan suhu, output tegangan menurun, sehingga dapat mengurangi pembangkitan listrik secara keseluruhan. Kisaran Optimal: Panel bekerja paling baik pada suhu yang lebih dingin, biasanya sekitar 25°C (77°F).
Cahaya Langsung vs. Cahaya Menyebar: Panel surya polikristalin mendapat manfaat dari sinar matahari langsung. Dalam kondisi berawan atau mendung, kinerja panel tersebut mungkin tidak sebaik teknologi lainnya, seperti panel monokristalin, yang dapat menangani cahaya menyebar dengan lebih baik. Sudut Datang: Sudut saat sinar matahari mengenai panel mempengaruhi efisiensi. Sudut optimal meningkatkan penyerapan cahaya dan keluaran daya.
Peneduh Sebagian: Bahkan peneduh sebagian dapat secara signifikan mengurangi efisiensi panel surya polikristalin, karena sel yang terlindung dapat menyebabkan keseluruhan panel berkinerja buruk. Hal ini disebabkan oleh sambungan seri pada sel surya, yang mana satu sel berbayang berdampak pada keseluruhan rangkaian. Strategi Mitigasi: Penempatan dan penggunaan mikroinverter atau pengoptimal daya yang tepat dapat membantu mengurangi masalah bayangan.
Kebersihan Permukaan: Akumulasi kotoran, debu, atau serpihan dapat menghalangi sinar matahari dan mengurangi efisiensi panel surya. Pembersihan rutin sangat diperlukan, terutama di lingkungan yang berdebu. Pengaruh Hujan: Hujan dapat membantu membersihkan panel, namun di iklim kering, debu dapat menumpuk dengan cepat dan memerlukan pembersihan manual.
Efek Kelembapan: Kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan kondensasi pada panel, sehingga mempengaruhi transmisi cahaya. Namun, kelembapan sedang juga dapat membantu menjaga panel tetap dingin. Curah hujan: Curah hujan yang cukup dapat membantu menghilangkan kotoran dan debu, sehingga menjaga efisiensi. Namun, dalam kondisi yang sangat basah, efek pendinginannya menjadi minimal.
Efek Pendinginan: Kecepatan angin yang lebih tinggi dapat membantu mendinginkan panel, berpotensi meningkatkan efisiensi, terutama selama cuaca panas. Pertimbangan Pemasangan: Beban angin harus dipertimbangkan selama pemasangan untuk memastikan integritas struktural.
Garis Lintang: Panel yang terletak lebih dekat ke garis khatulistiwa umumnya menerima lebih banyak sinar matahari langsung sepanjang tahun, sehingga meningkatkan efisiensi. Ketinggian: Ketinggian yang lebih tinggi dapat memiliki atmosfer yang lebih tipis, sehingga mengurangi gangguan atmosfer dan potensi paparan radiasi matahari yang lebih tinggi.
Optimasi Sudut: Kemiringan dan orientasi yang tepat ke arah matahari memaksimalkan paparan sinar matahari. Instalasi tetap bisa mendapatkan keuntungan dari penyesuaian musiman untuk menangkap lebih banyak sinar matahari. Sistem Pelacakan: Pelacak surya dapat meningkatkan efisiensi dengan secara otomatis menyesuaikan sudut panel untuk mengikuti jalur matahari sepanjang hari.
Efisiensi panel surya polikristalin dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, termasuk suhu, intensitas sinar matahari, naungan, akumulasi debu, kelembapan, kecepatan angin, lokasi geografis, dan orientasi panel. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu mengoptimalkan kinerja dan meningkatkan keluaran energi sistem panel surya dalam berbagai pengaturan.